Sesi Sidang I Mudzakarah Rea LATS 2022 membawa tema tentang Budaya Dalam Penyatuan Bangsa. Sidang ini menghadirkan para pemateri dari tokoh-tokoh Sumbawa yang telah berkiprah di kancah nasional maupun Internasional, antara lain Prof. Dr. Din Syamsuddin, Bapak Taufik Rahzen, Bapak Nuryahman, dan dimoderatori oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Ikhsan Shafitri.
Prof Din Syamsuddin dalam paparannya di Mudzakarah Rea 2022 mencoba menguraikan makna dari Adat Barenti ko Sara' Sara' Barenti ko Kitabullah. Parenti atau prinsip yang menggerakan daya pikir dan laku yang kemudian menjadi elan vital kehidupan orang Sumbawa. Sedangkan Taufik Rahzen menyampaikan makalahnya secara daring dengan judul Adat Masa Depan, dan Masa Depan Adat.
Inti dari penjelasan kedua tokoh di atas bahwa adat bukan berarti menghadirkan masa lalu seutuhnya tetapi juga dengan melihat ada relevansinya dengan masa kini. Karena perubahan cepat telah terjadi sehingga adat harus mengadaptasi diri untuk mengikuti perkembangan zaman. Lebih luas, peneliti senior dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bali yang mewakili Dirjen Kebudayaan memaparkan tentang UU No. 15/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. (MR/yam)
Istana Bala Kuning Bersama Pengurus LATS Menerima Kunjungan Anggota DPR RI, Bapak H. Johan Rosihan, S.T
Ketua Pajatu Adat Sambutan dalam “Digitalisasi & Storytelling Warisan Budaya untuk Pendidikan Berkualitas”
Kabupaten Sumbawa Melaksanakan Pawai Sarembang Munit Adat