Sampai saat ini, masih ada yang bertanya, Bahasa Sumbawa untuk kata "Terima Kasih".
Beberapa lama, dalak keseharian Kita Tau Samawa, menggunakan kata, SAKERAN..Iya cukup lama kata sakeran ini dipakai, walaupun pada kalangan terbatas..
Pada Mudzakarah Rea LATS 2022 lalu, muncul sedikit koreksi dari Salah satu Tokoh Pariwa Adat LATS, Buya Dr. KH. Lalu Zulkifli Muhadli..
"Yang benar adalah syukran"..Itu koreksi beliau, di sela-sela beliau menyampaikan materi sebagai Key Note Speaker dengan thema Adat Barenti Lako Syara', Syara Barenti lako Kitabullah"..
Jika menggunakan kata "syukran", maka selesai perdebatannya dari segi bahasa..Syukran adalah Bahasa Arab yang berarti Terima Kasih..
Lalu bagaimana kalau Sukeran/Sukran, bukan SAKERAN/ SAKRAN ??
SAkeran, SAkran, SUkran, Sukeran, yang dalam sistem pelafalan Sumbawa (Bowa Samawa), jika ditarik ke dalam makna asli Bahasa Arab, maka semua akan berarti MABUK..
Oleh karena itu, memang agak "sedikit susah" si, memastikan bunyi lafaz pada kata-kata yang bersumber dari Bahasa Arab ke dalam "Bowa Samawa"..
Beberapa huruf gak lazim di lisannya Tau Samawa. Sebut saja, "Z, DZ, Q, SY, KH, F".. Semua ini agak sulit bagi Tau Samawa untuk refleks menyebut Z, Q, SY, KH, F dalam pembicaraan sehari- hari..
Gak akan kita dengar Tau Samawa, akan memanggil saudaranya, temannya, dengan panggilan FAtahullah dgn parsis bunyi huruf FA seperti dalam penyebutan huruf hijaiyah..Mesti nyebutnya PA.. Sehingga FAtahullah akan dipanggil dengan PATAHOLAH.
Demikian pula huruf DZ (dzal), Z ( ZAI) dan yang lainnya..
Oleh karena itu kembali ke kata Syukran (membacanya Syukron), itu memang aslinya Bahasa Arab..
Tetapi jika kemudian mulut Kita, lidah Kita Tau Samawa menyebutnya Sukran (Sukron), sebenarnya tak lebih dari pengaruh dialeg (meminjam kata2 Prof. Mahsun) ketika beliau menjelaskan tentang Basa Samawa dalam pelbagai forum.
Jadi, jika Kita ingin terhindar dari ketakutan terhadap kesalahan makna dalam mengungkapkan kata Syukran sebagai ungkapan kata Terima Kasih, maka sedapat mungkin kita mengucapkannya dengan bahasa yang pas..SYukran ( SYukron), yakni, SIN REA kata kita orang-orang Sumbawa..
Tetapi, jika nyebutnya Sukeran / Sukron, memang bowa samawa....Yang maksudnya adalah Syukron...
Wallahu a'lamu bisshowab..