BERITA

Semarak HUT SUMBAWA, LATS Gelar Dialog Lintas Etnis “BerSumbawa Dalam Naungan Payung Kekar No Komal”

Kamis, 19 Januari 2023   Admin   747  

Dalam rangka menyemarakkan HUT Kabupaten Sumbawa yang ke 64, Lembaga Adat Tana Sumbawa (LATS) gelar Dialog Lintas Etnis. Event pertama yang dilaksanakanan pada awal tahun 2023 ini, mengusung tema Bersumbawa dalam Naungan Payung Kekar No Komal. Dialog lintas etnis yang berlangsung pada Rabu malam (19/01/2023) dihadiri oleh berbagai etnis yang berada di Pulau Sumbawa. Bertempat di Arung Jonga Coffe Corner, hadir etnis Tionghoa, Arab, Madura, Makasar, Sasak, Batak, Sunda, Padang, Mbojo, Bali, dan Prombamora. Ragam etnis yang hidup rukun di tana Samawa dan juga bersama etnis Samawa.

Dialog yang diawali dengan laporan dan sambutan Ketua LATS, Dr. M. Iksan Safitri. Dalam sambutannya menyampaiakan event ini merupakan agenda pertama yang diinisisasi oleh LATS Pajatu Adat Bidang Pagar Adat Lintas Etnis. Setelah pada Oktober lalu, telah berlangsung Musaka Rea, dan pada November 2022 pengurus Pejatu LATS dan Pejatu Adat Kamutar Telu telah dikukuhkan oleh YM. Sultan Muhammad Kaharuddin IV di Istana Dalam Loka. Ketua LATS berharap agenda ini dapat merajut dan memperkuat persaudaraan di tana Samawa tana intan bulaeng.

Hj. Dewi Noviani, M.Pd selaku Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa, turut menghadiri dan membuka secara resmi dialog lintas etnis perdana tahun ini. Apresiasi terhadap LATS yang telah menyelenggarakan dialog lintas etnis dengan keberagaman masyarakat Sumbawa yang toleran dengan agama dan juga humoris. Hj Dewi juga menyampaikan, harapannya dapat bersinergi dengan tagline Sumbawa Gemilang yang berkeadaban. Menutup Sambutannya, “walaupun bukan saudara dan keluarga, namun ketika menyenangkan akan menjadi saudara untuk kita semua”, tutur Hj Dewi Wakil Bupati Sumbawa.

Di pandu oleh Moderator ibu Ilmiyati Zain bersama narasumber Prof. Dr. Syaifuddin Iskandar, M.Pd yang juga merupakan Panangar Adat Lembaga Adat Tana Samawa dan inisiator dari terbentuknya LATS. Dalam pemaparan yang disampaikan, Prof Ude (sapaan akrab) menuturkan tentang Tantangan, Peluang dan Harapan membangun Hubungan antar etnis di tana Samawa.

Prof Ude menyampaikan tetap jaga hubungan harmoni antar etnis dikabupaten Sumbawa untuk dapat hidup rukun dengan saling memahami dan mengerti dengan budaya lain. Prof Ude berharap untuk masyarakat Sumbawa yang sudah mengamalkan sareat dan ajaran agama yang dianut maka Insya Allah selamat dunia akhirat. Prof Ude juga menyampaikan tiga konsep ila yang pantang dilakukan oleh tau Samaawa, yaitu ila boat lenge (malu melakukan hal tidak baik), ila no dadi boat (malu jika berkeja tidak tuntas), dan ila ya capa leng dengan (malu dianggap remeh). Menutup pemaparannya, dengan kerendahan hati mari saling menjaga toleransi dan saling memahami tentang etnis dan keberagaman, tuturnya.

Selain pemaparan dari narasumber, turut disampaikan pengalaman dari berbagai etnis yang hadir pada pukul 20:00 WITA dalam agenda dialog lintas etnis. Mewakili etnis Tionghoa, Pak Ade menuturkan pengalaman hidup selama tinggal dan menetap di Sumbawa selama 64 tahun. Kebersamaan antar etnis jangan sampai luntur, tambahnya lagi. Sedangkan, Pengurus Lintas etnis Kabupaten Madura Sumbawa menyampaikan apresiasi kepada LATS atas terselenggaranya event ini. Turut juga dihadiri oleh etnis Flobamora yang sudah menetap di Sumbawa sejak tahun 1947. Selain itu, turut dihadir dan mewakili tokoh muda, Yuli Andriani penggiat budaya menuturkan pengalaman dalam merajut perbedaan menjadi harmoni dan membangun perdamaian melalu seni.

Perkaya ragam etnis yang ada di Sumbawa untuk menjadi sumbawa yang sesungguhnya, tutur Nurdin Ranggabarani yang turut hadir dalam dialog lintas etnis. Hajat berSumbawa dalam naungan payung kekar no komal menjadi bagian etnik yang ada sehingga satu kekayaan hasanah memperkaya tana Samawa dengan bersinergi, kolaborasi, sambung Nurdin Rangga Berani dalam dialog tersebut.

Menutup diskusi, penyampaian pesan oleh sekretaris Dewan Sara, Bapak Satria Kurniawansyah, S.Pdi., M.Pd menyampaikan saling kenal mengenal antar beberbagai etnis yang ada di tana Samawa agar tetap bisa maju bersama.

Atur langkah yang seirama untuk menjadikan keberagaman tana Sawama sebagai kekayaan dan kekuatan seperti naungan payung kekar no komal (NDS).

 

  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Istana Bala Kuning Bersama Pengurus LATS Menerima Kunjungan Anggota DPR RI, Bapak H. Johan Rosihan, S.T

    Istana Bala Kuning Bersama Pengurus LATS Menerima Kunjungan Anggota DPR RI, Bapak H. Johan Rosihan, S.T

    Ketua Pajatu Adat Sambutan dalam “Digitalisasi & Storytelling Warisan Budaya untuk Pendidikan Berkualitas”

    Ketua Pajatu Adat Sambutan dalam “Digitalisasi & Storytelling Warisan Budaya untuk Pendidikan Berkualitas”

    Kabupaten Sumbawa Melaksanakan Pawai Sarembang Munit Adat

    Kabupaten Sumbawa Melaksanakan Pawai Sarembang Munit Adat