Musakara Rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) yang dilaksanakan di Istana Dalam Loka Sumbawa akan dibuka secara resmi pada Sabtu, 29 Oktober 2022 dan berakhir pada Ahad malam, 30 Oktober 2022. Mengawali pelaksanaan Musakara, panitia telah mempersiapkan beberapa kegiatan Pra Musakara berisi upacara adat khusus pada Jum’at, 28 Oktober 2022.
Ketua Panitia Musakara Rea sekaligus Sekretaris Majelis Adat LATS, Syukri Rahmat, S.Ag menjelaskan, pada hari Jum’at pagi usai shalat subuh akan dilakukan pemukulan lonceng bale jam yang merupakan jamnya Sumbawa pada masa lalu. Setelah itu dilakukan prosesi bagonteng, yaitu memukul alu pada lesung yang dalam tradisi masyarakat Sumbawa merupakan pertanda tama boat (dimulainya suatu acara). Prosesi bagonteng ini, lanjut Dea Guru Syukri, akan diramaikan oleh grup bagonteng Ibu-Ibu di sekitar istana dan tim-tim lain yang sudah ditugaskan. Setelah itu akan ada prosesi bakao, atau menyampaikan informasi. “Bakao ini dulu kita kenal karena tidak ada teknologi informasi WA atau Facebook seperti zaman sekarang. Tradisi ini digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa akan ada Musakara Rea. Kita sudah tentukan siapa yang bertugas melakukan prosesi bakao ini”, jelasnya.
Selanjutnya akan ada prosesi sakral di Istana Dalam Loka, yaitu zikir liuk dalam. Menurut Dea Guru Syukri, makna kata “dalam” itu ada dua : Pertama, bahwa berzikir itu harus dilakukan dari relung hati yang terdalam atau dari kedalaman bathin yang benar-benar tulus dan ikhlas. Kedua, kata “dalam” diambil dari simbol pemaknaan istana dan simbol Sumbawa, karena Istana Dalam Loka adalah representasi Sumbawa.
Setelah prosesi zikir liuk dalam, akan ada prosesi pengibaran panji dan bendera kesultanan mendampingi bendera merah putih. Bendera kesultanan bergambar macan putih, sedangkan panji sultan sekaligus panji perang bergambar lipan api. Panji lipan api ini menurut Dea Guru Syukri sudah dibuat duplikatnya saat penobatan Sultan Sumbawa tahun 2011 lalu, sedangkan panji lipan api yang asli masih tersimpan di Pulau Bungin dan dipelihara oleh Ua’ Makadia yang merupakan keturunan Panglima Kesultanan Sumbawa, Panglima Abdullah Mayo.
Kemudian pada Jum’at sore akan ada pelepasan peserta Musakara dari 32 kecamatan, yakni 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa dan 8 kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat. Peserta akan dilepas oleh Wakil Bupati Sumbawa di Bala’ Kuning dan akan diterima oleh YM Sultan Sumbawa didampingi Bupati Sumbawa, Bupati Sumbawa Barat, Pariwa Adat Sumbawa dan Sumbawa Barat di Istana Dalam Loka. Peserta lain dari kelompok lintas etnis juga akan berpartisipasi pada karnaval tersebut untuk mengantar para peserta Musakara.
Selanjutnya pada malam Sabtu akan ada festival seni budaya serta pentas tari “tolak bala” dari BNPB. Dea Guru Syukri berharap seluruh rangkaian kegiatan Musakara Rea 2022 dapat berjalan dengan lancar dan aman serta senantiasa diridhoi Allah SWT. (MR/yh)
Istana Bala Kuning Bersama Pengurus LATS Menerima Kunjungan Anggota DPR RI, Bapak H. Johan Rosihan, S.T
Ketua Pajatu Adat Sambutan dalam “Digitalisasi & Storytelling Warisan Budaya untuk Pendidikan Berkualitas”
Kabupaten Sumbawa Melaksanakan Pawai Sarembang Munit Adat