Sumbawa sebagai sebuah wilayah yang kaya akan kebudayaan dan tradisi, menjadi pusat perbincangan tentang keberlanjutan lngkungan. Dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) melalui virtual meeting, melakukan diskusi yang menarik dalam menggali kearifan lokal dan lingkungan Tana Samawa dari perspektif tradisi tau Samawa dalam menjaga ekosistem yang berkelanjutan.

Bincang lingkungan yang dilaksanakan pada Rabu (26/7/23), Bapak Dr. Ir. Erwin Fahmi, M.U.R.P yang juga merupakan Dosen Unversitas Tarumanagara Jakarta menjadi pemantik dalam acara tersebut. Mengangkat tema tentang “Tantangan Menahan Laju Pemburukan Kualitas Lingkungan Kabupaten Sumbawa”, Dr. Erwin (sapaan akrabnya) membahasa secara detail tentang tantangan menahan pemburukan kualitas lingkungan di Kabupaten Sumbawa pada 10 tahun terakhir. Eksperimen sosial penanaman jagung skala besar, deforestasi, tantang transformasi dan keberlanjutan serta LAR menjadi tiga pembahasan utama yang dikupas. Dilengkapi dengan data statistik setiap pemaparan yang disampaikan, tentu menambah wawasan baru bagi peserta yang mengikuti Biling Adat Samawa.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 20.00 – 23.00 WITA, di pandu oleh bapak Dr. Aziz, Sr yang juga merupakan dosen dari Universitas Brawijaya, Malang. Bincang lingkungan yang berlangsung selama 3 jam tersebut menjadi sangat menarik karena di warnai dengan analisis dan perspektif yang menarik oleh moderator.

Tiga narasumber yang kompeten dibidangnya, menyampaikan materi yang interaktif tentang realita yang terjadi di masyarakat dan lingkungan tana Samawa. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, yaitu Bapak M. Nurhidayat, S.T sebagai narasumber pertama menyampaikan pembahasan tentang “Catatan dan Pembelajaran dari Kejadian bencana Alam di Kabupaten Sumbawa”. Pembahasan yang tajam serta dilengkapi dengan data yang akurat terkait lingkungan di tana Samawa. Selain itu, narasumber kedua yaitu Bapak Syukri Rahmat, S.Ag., M.M.Inov menyampaikan pemaparan yang kongkrit terkait dengan “Etika Lingkungan Tau Samawa”. Sedangkan, pembahasan dari narasumber ketiga, yaitu tentang “Tantangan Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Ekonomi Daerah” dikupas tuntas oleh narasumber ketiga oleh Bapak Julmansyah, S.Hut, MAP yang juga merupakan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB.

Bincang lingkungan yang diikuti oleh berbagai profesi dan usia yang tergabung dalam virtual meeting tersebut meninggalkan inspirasi bagi para peserta untuk bergerak bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Semangat untuk melindungi kekayaan alam dan budaya kabupaten Sumbawa akan terus diperjuangakan oleh pihak untuk masa depan tana Samawa.