Sumbawa Besar, 29 Mei 2024 (lalu) - Dalam sebuah momen bersejarah, lima pusaka duplikat Kesultanan Sumbawa dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk disimpan dan dipamerkan di Museum Negeri NTB. Benda-benda pusaka ini merupakan replika dari Lambang Kebesaran Kesultanan Sumbawa dan Regalia Pendamping, yang melambangkan kedaulatan, kekuatan, dan tradisi Kesultanan Sumbawa yang kaya dan telah terpelihara selama berabad-abad.
Hibah pusaka ini menandakan komitmen kuat Kesultanan Sumbawa untuk melestarikan budayanya dan membaginya dengan masyarakat luas. Museum Negeri NTB, sebagai institusi yang berwenang dalam menjaga dan memperkenalkan kekayaan budaya NTB, menyambut dengan antusias hibah ini. Diharapkan dengan dipajangnya pusaka-pusaka ini, masyarakat dapat mempelajari dan memahami lebih dalam tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Kesultanan Sumbawa.
Lima pusaka yang dihibakan tersebut adalah Keris Baruwayat: Pusaka ini merupakan lambang kedigdayaan Kesultanan Sumbawa. Keris Baruwayat sebagai pusakat pertama dibuat pada tahun 1635-1648 dan merupakan salah satu pusaka tertua yang dimiliki Kesultanan Sumbawa. Panji Macan Putih yang merupakan pusaka kedua. Panji ini melambangkan kebesaran dan kenegaraan Kesultanan Sumbawa. Panji Macan Putih dibawa ke Sumbawa dari Arab pada awal abad ke-14 dan telah menjadi pusaka penting bagi Kesultanan Sumbawa sejak saat itu.
Pusaka ketiga, yaitu Panji Lipan Api yang melambangkan kesatuan diri Sultan dan digunakan dalam peperangan. Panji Lipan Api digambarkan dengan sosok naga, yang melambangkan dewa langit dalam kepercayaan masyarakat Sumbawa. Pusaka keempat berupa Salepa yang Wadah ini terbuat dari daun lontar dan digunakan untuk menyimpan rokok Sultan. Salepa melambangkan penghormatan Kesultanan Sumbawa terhadap tradisi dan budaya lokal, di mana daun lontar memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Sumbawa. Pakebas merupakan pusaka kelima yang berupa Kipas emas memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai kipas dan sebagai simbol kebesaran Sultan. Pakebas digunakan dalam berbagai upacara adat dan menjadi salah satu pusaka yang menunjukkan kemegahan Kesultanan Sumbawa.
Hibah pusaka ini merupakan langkah penting dalam pelestarian budaya Kesultanan Sumbawa. Museum Negeri NTB siap menyambut pengunjung untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya Kesultanan Sumbawa yang kaya melalui pameran pusaka-pusaka ini. Diharapkan dengan adanya pameran ini, masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya bangsa yang tak ternilai ini.
Pusaka Kesultanan Sumbawa di Museum Negeri NTB diharapkan dapat menjadi Sumber edukasi bagi masyarakat untuk mempelajari sejarah dan budaya Kesultanan Sumbawa, pengingat kekayaan dan kekayaan budaya bangsa Indonesia, daya tarik wisata yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB, sarana untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Upaya pelestarian budaya bangsa harus dilakukan secara berkelanjutan demi generasi mendatang.
Ketua Pajatu Adat dan Anggota Menghadiri Peringatan HUT ke-66 Kabupaten Sumbawa
LATS melaksanakan kegiatan do'a bersama bertajuk "Samawa Bajiwa"
Ketua Pajatu Adat LATS beri Sambutan dalam Acara Bazar dan Pameran Hasil Penelitian Benang dari Serat Sisal untuk Bahan Baku Tenun Kre Alang